Tadi malam aku menulis...:
Dulu aku pernah berpikir dan berharap akan ada rasa cinta yang
datang. Saat itu aku sangat mengharap........ akan ada rasa ini. Dan aku ingin
dia juga merasakannya. Rasanya bahagia sekali meski ia hanya bertepuk tangan
atau memanggiku saja. Berucap hai sekalipun atau juga hanya tersenyum simpul. Meski
wajahku yang terlihat tak peduli, tapi aku rasanya rindu sekali harus
menggulang semua ini. Ya saat aku berada di dekatmu, memandangmu dengan batinku
dan merasakanmu lewat sikapmu.
Aku berubah karenamu, aku berubah menjadi lebih kuat lagi
dan menantang karakterku yang lemah karenamu. Aku dulu malu... tapi ku coba
untuk mencoba menjadi gadis kuat, itu karena kamu yang terlihat kuat. Kata anak
– anak kamu adalah anak yang lebay... tapi apa kamu tahu.. kamu adalah cowok
terkeren yang pernah kulihat.. ya dulu aku berpikir seperti itu. Tapi lama
semakin lama aku merasa kau juga merasakan perasaan yang sama denganku. Aku tahu
kamu juga merasakannya tapi kamu seperti takut untuk lebih dekat meski hubungan
pertemanan saja. Saat itu aku berpikir apa
ada yang salah denganku?... ingin aku bertanya demikian.
Tapi aku saat itu hanyalah gadis yang pemalu dan tak begitu
berharga ... mungkin kau malu dengan keadaanku yang tak mungkin pernah menjadi
sesuatu yang berada di dekatmu. Dan hasilnya mulai saat itu.. aku gadis
terlemah yang pernah ada, ingin dan berusaha menjadi gadis terkuat yang pernah
ada. Aku ingin kuat dan terlihat hebat di depanmu. Aku beranikan diri untuk
menjadi yang terbaik di kelas, berani meski dengan proses, rajin pada pelajaran
yang paling aku benci yaitu matematika. Dan aku beranikan diri juga untuk
menjadi apa yang kumau, ku latih diriku untuk beradaptasi dengan orang banyak
dan bersikap baik dalam hal sikap. Aku ingin meski aku bukanlah gadis yang
cantik, tapi aku ingin memiliki kecantikan hati. Dan aku ingin kau bisa
melihatnya.
Pernah aku berpikir untuk berbicara banyak perihal kita, dan
pernah juga aku berpikir untuk menunjukan cinta yang msiterius, cerita yang
akan selalu kau ingat.
Tapi bukannya juga aku yang merencanakan apa yang harus
kulakukan untuk membaut jalan ini rumit,... tapi jalan ini mengalir dan tanpa
ku sadari pikiranku terkabul.. jalan kita berjalan dengan sangat misterius. Tak
ada jawaban dan tak ada kunci untuk tahu ending dari jalan rumit ini. “Pusing” pernah
aku merasakannya ... dan memunahkan rasa inipun pernah. Menangis sangat sering,
bahkan membencimu pernah. Aku hanya tahu semua hal yang ku lakukan telah kau
lihat.. tapi aku benci kenapa kau hanya diam dan bersikap bukan seperti yang
kumau. Aku tak bisa membacanya... karena yang bisa ku baca hanya yang
terdengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar