lha :)

Follow me on your twitter @Mauliddha_ :) Thanks :)

Selasa, 28 Agustus 2012

Cerita Indah Bersamanya ( ื▿ ืʃƪ

“Rahma, nanti aku pinjem catatannya ya” Ucap Fatimah padaku, yang kala itu melangkah meninggalkan kelas.

“Siep, nanti sms aja ya..” Sahutku.

“Haha, gimana mau kabarin, kitakan belum tukeran nomer hape”

“Ups, iya ya, nomermu berapa?” Tanyaku, sembari mengeluarkan handphone dari dalam saku celana.

Dan akhirnya, kami memulai pertemanan itu dengan bertukar nomer handphone. Hingga disuatu sore, aku mengunjungi Fatimah di kos-kosan. Kos berwarna coklat, penuh ukira kayu, ya terlihat elegan.

Fatimah sudah tampak berdiri didepan kosnya, dengan berpakaian kaos, bercelana pendek. Senyum nya menyambut kedatanganku, yang sedaritadi berputar-putar untuk menemukan lokasi kosnya. Ya, maklum, saat itu saya masih menjadi warga baru di kota ini. Masih menjadi mahasiswa baru.

Fatimah, menjadi teman pertama yang dekat denganku. Selebihnya, aku hanya menjadi “kupu-kupu” di kampus, kuliah-pulang kuliah-pulang. Sore ini adalah sore pertama, untuk kami memulai sebuah pertemanan. Hanya karena sebuah catatan mata kuliah, aku mulai dekat dengan Fatimah.

****

“Jadi, ya seperti itulah keluargaku, bagaimana denganmu?” Tanya Fatimah padaku.

Kembali, sore dihari yang lain, kami memulai mendekatkan diri menjadi “sahabat”. Berbagai cerita tentang keluarga.

“Aku, yah..punya saudara kembar, punya kakak lelaki, dan satu adik lelaki”

“Wah..dikelilingi lelaki ya, hahaha”

Senja telah datang, kami masih asik berbagi cerita. Dari cerita tawa hingga duka. Yah, inilah awal dari segala awal.

***

Persahabatan ini berjalan sudah lebih 3 tahun. Semua teman kampus yang melihat kami berdua, berjalan bersama. Selalu berbisk curiga, mereka mengira kami ini pasangan “lesbi”. Karena, ya, kami memang mesra, tapi inilah sahabat. Aku perempuan, dan Fatimah juga perempuan. Orang-orang itu selalu me”judge” hanya karena apa yang mereka lihat. Itulah manusia.

Hingga pada suatu hari, Fatimah bercerita padaku, tentang Santi yang pernah singgah ke kosnya. Santi ini salah satu dari teman kampus, yang mengira aku dan Fatimah adalah pasangan “lesbi”. Santi mendadak terkejut, ketika melihat ada fotoku bersama Fatimah yang berjejer rapi disebuah bingkai foto yang diletakkan diatas televisi.

“Kalian deket banget ya, hihihi” Ucap Santi disela tawa penuh heran.

“Iya donk” Fatimah member jawaban yang semakin membuat Santi terkejut.

Ya, itu sebagian dari kisah mereka-mereka yang melihat kami ini berbeda. Dan kami, hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka. Lucu.

***

“aaaaa…..apa itu, ada lintah, hiyaaak” Teriakku seketika melihat ada seekor lintah yang tengah asik berbaring diatas jok motorku.

“huahahaha..” Bukannya menolong, Farimah hanya tertawa. Bahkan, sifat jahilnya keluar. Dibawanya lintah itu menggunakan sebuah ranting, dijinjingnya hewan menjijikan itu ke arahku.

Lutut lemas, nafas terengah-engah. Aku berlari kencang, menjauhi hewan itu. Lintah, ulat, dan segala macam hewan tak bertulang belakang, adalah hewan yang paling menjijikan dimataku. Sejak kejadian itu, Fatimah suka sekali memanggilku “ulat”.

Dan aku suka sekali menyebutnya “autis”, karena entah kenapa setiap senja menjelang. Fatimah selalu melakukan aktifitasnya sendiri, entah itu bernyanyi gak jelas, dengan menyebut namaku disetiap lirik. Atau, bisa saja dia mengganguku tanpa sebab. Katanya, “kalau sehari gak ganggu Rahma itu kaya gimana gitu”, sebut saja aku adalah korban untuk kejahilannya.

“Rahma kalau diganggu gak bakal ngelawan, itu yang asik, haha” Ucap Fatimah ketika aku bertanya kenapa harus aku yang dijahili.

***

Kisah ini masih akan berlanjut.

Hanya ingin berbagi indahnya persahabatan.

Mencoba mengumpulkan semua kenangan.

**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar